Reinterpretasi Makanan Halal dan Toyyib: Studi Kasus Masyarakat Muslim Pra Sejahtera di Kebumen

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis tentang interpretasi baru makanan halal toyyib perspektif Keluarga Pra Sejahtera (KPS). Melalui penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran konsep sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. Lokasi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Indonesia, mana Kebumen merupakan salah satu yang termasuk dalam kategori miskin wilayah Indonesia. Adapun rumusan masalah diangkat yaitu bagaimana tingkat pemahaman KPM PKH Kecamatan Ayah pertimbangan-pertimbangan dilakukan oleh proses pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari. Metode digunakan kualitatif deskriptif. Data didapatkan diperoleh dari lapangan dengan metode wawancara, observasi dokumentasi serta dianalisis content analysis method. hasil menyatakan bahwa pemaknaan selain hewan-hewan disebutkan al-Quran seperti anjing, babi, hewan bertaring, hidup dua alam. Makanan dipandang hal biasa bagi keluarga pra sejahtera, karena mereka jarang dihadapkan pada hal-hal pokok keharaman suatu makanan. Semua dimakan anggap selama bukan mencuri, merampok, merampas tindak kejahatan lain. Dalam pengertian lain bahwasanya tayyib sebuah adanya label atau tidaknya, tetapi terletak esensi hukumnya li dzati sababi. [This research work aims to explore and analyze new interpretations of food from the perspective Pre-Prosperous Family Through this research, it is hoped that can provide an overview concepts about as development science. The location in Regency Central Java where one regencies are included poor category region, formulation problem raised how level understanding toys Subdistrict considerations made by process fulfilling daily needs. method used descriptive qualitative. data obtained were field interview, observation documentation methods analyzed using results study state interpretation meaning other than animals mentioned Koran such dogs, pigs, fanged animals, live two realms. Halal seen commonplace for underprivileged families, because they rarely faced with main things declare prohibition a food. Everything eat considered long not stealing, robbing, looting crimes. In another sense or not, but lies essence law, namely ghairihi.]